Kesehatan – Susu adalah salah satu sumber makanan untuk anak. Itulah sebabnya selama 6 bulan pertama, ASI adalah makanan terbaik untuk si Kecil. Kemudian setelah anak berumur 12 bulan, ada beberapa orang tua yang mulai memberikan susu tambahan, baik susu bubuk ataupun susu cair. Nah, anda perlu tahu perbedaan susu bubuk dan susu cair. Berikut perbedaanya:
Perbedaan berdasarkan proses pembuatan
Susu bubuk umumnya berbahan dasar susu sapi yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi bubuk kering. Susu bubuk dibuat dengan cara memanaskan susu cair hingga kering, dengan menggunakan alat berupa spray drier. Selain bisa berupa susu skim, susu bubuk juga tersedia dalam bentuk full cream atau whole milk.
Sedangkan susu cair ada dua macam, yakni susu cair segar dan susu cair olahan. Susu cair segar berasal dari perahan langsung dari hewan ternak penghasil susu. Produk susu jenis ini bebas dari kolostrum dan tidak diolah lagi dengan tambahan pemanis atau perasa buatan.
Berbeda halnya dengan susu cair segar, susu cair olahan mengalami proses pengolahan untuk mempertahankan zat gizi, menambah cita rasa dan mempertahankan daya simpan susu. Susu cair olahan dapat berupa susu pasteurisasi, susu UHT, susu skim, dan lain sebagainya.
Kandungan gizi dalam susu
Susu bubuk dan susu cair memiliki kemiripan dalam kandungan nutrisi utama. Satu porsi susu bubuk rendah lemak dengan susu cair rendah lemak mengandung 80 kalori. Keduanya juga memiliki sekitar 8 gram protein per porsi dengan kebutuhan protein pria 56 gram sehari dan wanita 46 gram sehari.
Untuk kandungan vitaminnya, susu cair memiliki vitamin B-kompleks yang sedikit lebih banyak dari susu bubuk, terutama vitamin B-5 dan B-12. Kedua nutrisi tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem saraf Anda.
Vitamin B-5 membantu memelihara membran sel dalam tubuh, sedangkan vitamin B-12 membantu transportasi oksigen dalam tubuh. Anda membutuhkan nutrisi tersebut setiap harinya sebanyak 2,4 mikrogram vitamin B-12 dan 5 miligram vitamin B-5.
Secangkir susu cair mengandung 1,2 mikrogram vitamin B-12 dan 0,9 miligram vitamin B-5. Sementara porsi setara pada susu bubuk yang dilarutkan memiliki 0,9 mikrogram vitamin B-12 dan 0,8 miligram vitamin B-5.
Sedangkan untuk kandungan fosfor dan selenium, susu cair juga memberikan sedikit lebih banyak fosfor dan selenium daripada susu bubuk. Kedua mineral tersebut memainkan peran dalam fungsi enzim, yang mendukung metabolisme sel Anda.
Selenium terlibat dalam fungsi tiroid, sementara fosfor digunakan untuk memelihara membran sel dalam tubuh. Satu porsi susu segar mengandung 7,6 mikrogram selenium. Takaran ini merupakan 14 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.
Sementara itu, porsi yang sama pada susu bubuk yang dilarutkan menawarkan 6,3 mikrogram selenium. Susu cair juga menyediakan 247 miligram fosfor, atau 35 persen dari kebutuhan fosfor harian Anda, yang mana merupakan 227 miligram lebih banyak dari susu bubuk.
Lalu, manakah pilihan yang terbaik di antara keduanya? Sebenarnya, tidak ada yang lebih baik atau buruk.
Susu cair maupun susu bubuk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, terutama soal rasa. Susu bubuk memiliki lebih sedikit varian rasa daripada susu cair. Tapi susu bubuk mempunyai daya tahan penyimpanan yang lebih lama daripada susu cair. Jadi jika Anda menanyakan, mana yang terbaik antara susu bubuk atau susu cair, jawabnya, semua tergantung pada kebutuhan Anda. (np/rvs)
Sumber: Klik Dokter